Jakarta, SindoNews.id - Kelompok Separatisme dan Terorisme (KST) Papua masih menjadi masalah dan belum terselesaikan dengan tuntas.
Sejumlah pendekatan dan strategi telah dilakukan oleh pemerintah demi mewujudkan Papua yang aman dan kondusif, sehingga pembangunan kesejahteraan Papua dapat berlangsung dengan baik.
Banyak pihak mendukukung penuntasan segera terhadap Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua oleh aparat keamanan demi pembangunan kesejahteraan masyarakat di Papua.
Dian Assafri, Sekjen DPP Gerakan Mahasiswa Kosgoro mengatakan bahwa, aksi kekejaman dan kekerasan yang dilakukan oleh KST Papua telah meresahkan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Papua.
"Saya sebagai bagian dari elemen pemuda Indonesia, turut mendukung pemerintah Indonesia dalam hal ini aparat keamanan yaitu TNI dan Polri dan penegak hukum lainya, untuk menumpas habis KST Papua. Kita percayakan kepada aparat keamanan penanganan aksi terorisme dan separatisme yang dilakukan oleh KST Papua untuk di tumpas habis sampai ke akar-akarnya,” ujar Dian melalui keterangannya, Kamis (13/4).
Sejalan dengan Dian Assafri, Anggota Forum Komunikasi Putra - Putri Purnawirawan dan Putra - Putri TNI - Polri, Arifin Indra Jaya juga menyampaikan bahwa KST Papua sudah sangat meresahkan masyarakat yang berada di Papua maupun diluar Papua. Ia mendukung langkah - langkah yang dilakukan aparat keamanan di Papua dalam menindak tegas KST Papua.
"Saya menghimbau kepada saudara-saudara di Papua untuk tenang dan mendukung langkah - langkah aparat keamanan dalam mengejar dan menumpas habis KST Papua yang selalu meresahkan dan mengganggu masyarakat Papua. Khusus di bulan suci Ramadan ini, saya mengajak teman-teman muslim di Papua untuk tenang dalam menjalankan ibadah puasa," ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan bahwa, KST Papua harus segera ditumpas habis dari bumi Papua agar tidak menghambat pembangunan dan upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat Papua.
"KST Papua harus secepatnya di berantas dari bumi Papua, sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua tidak terhambat lagi," ucap Arifin. *RED
Post A Comment:
0 comments: