Surabaya, SindoNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan akan melakukan evaluasi mengenai program bantuan permakanan, khususnya kepada para penyandang disabilitas.
Setelah mendapat beragam keluhan dari masyarakat, menurut Eri bantuan permakanan yang diberikan kurang selektif dan tidak solutif. Karena itu, pihaknya berencana melakukan perbaikan.
“Kalau saya cenderungnya tidak perlu ada bantuan permakanan untuk disabilitas. Karena ketika orang tua atau keluarganya mempunyai pendapatan yang layak, maka sebenarnya disabilitas ini juga mendapatkan makanan yang layak,” kata Eri, Minggu (4/9/2022).
Soal bantuan bantuan program permakanan, Eri mengaku sebelumnya sempat membahas persoalan ini dengan legislatif.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengevaluasi bantuan permakanan bagi penyandang disabilitas tersebut. Terlebih, kata Eri, dalam sehari disabilitas hanya diberikan makanan satu kali yang dinilainya juga tidak mendidik.
“Disabilitas yang pendapatannya di bawah yang harus disentuh adalah orang tuanya dengan pekerjaan, sehingga dia memiliki pendapatan yang layak untuk keluarganya,” kata Eri.
Eri memaparkan, sejatinya gizi buruk atau bayi stunting, salah satunya disebabkan oleh keluarga bayi yang tak memiliki pendapatan yang layak. Kemudian membuat keluarga tersebut pada akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi.
“Ini berarti jangan lagi diberikan tambahan bantuan (permakanan), tetapi pemerintah kota langsung menyentuh orang tuanya,” tandas Eri.
Eri menyatakan, langkah pemkot adalah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Dengan cara ini, diharapkan keluarga penyandang disabilitas dapat terlibat.
Selain itu, ke depan diharapkan pula mereka memiliki pendapatan yang layak dan tidak lagi menggantungkan hidupnya kepada pemerintah.
“Karena jangan sampai nanti wali kota ganti, pemerintahan ganti, mereka ini tidak punya penghasilan yang layak. Maka hari ini tugas kita adalah memberikan penghasilan yang layak kepada setiap orang tuanya,” ujarnya. (Redho)
x
Post A Comment:
0 comments: