Wartawan : Roni Pasrah
Pasaman Barat, SindoNews.id –Tim gabungan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat, menggelar layanan cek kesehatan gratis bagi warga terdampak bencana gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/02/2022).
Koordinator kegiatan layanan kesehatan, Defirman Grakakar, disela-sela kegiatan itu mengatakan, langkah tersebut dilaksanakan guna lebih mendekatkan pelayanan bagi masyarakat terdampak bencana.
"Hari ini tim gabungan dari relawan PMI Sumatera Barat, PMI Tanah Datar dan PMI Pasaman Barat, berhasil memeriksa sedikitnya 43 warga di beberapa titik pengungsian yang ada," ungkapnya.
Berdasarkan hasil rekam medis sementara, keluhan gangguan kesehatan yang paling banyak dikeluhkan diantaranya comond cold seperti demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan asam lambung (maag).
Hal itu, lanjutnya, diperkirakan akibat adanya penurunan daya tahan tubuh setelah tertekan secara psikis setelah mengalami bencana.
Ia mengatakan, dalam aksi kemanusiaan layanan kesehatan gratis itu, pihaknya menerjunkan sebanyak delapan orang petugas personel gabungan PMI yang terdiri dari dua orang dokter, dua orang bidan, dua orang perawat dan dua orang petugas administrasi.
“Kami juga menerjunkan sebanyak dua unit mobil Ambulance dari PMI Tanah Datar dan Pasaman Barat, ” jelasnya.
Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, membuka saluran donasi bagi warga terdampak bencana gempa yang melanda daerah itu, Jum’at (25/02/2022) pagi.
“Gempa berkekuatan 6,2 SR telah meluluhlantakkan sebagian besar permukiman warga di Nagari Kajai Kecamatan Talamau serta beberapa wilayah permukiman lainnya,” ungkap Kepala Markas PMI Pasaman Barat Rida Warsa.
Menurutnya, berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan pihaknya bersama pihak terkait, gempa cukup besar itu telah mengakibatkan sebanyak lima ribu jiwa lebih terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian.
Hal tersebut, lanjutnya, karena rumah hunian mereka mengalami retakan yang berpotensi akan runtuh saat terjadi gempa susulan yang masih terus terjadi.
“Bahkan ada ribuan warga sudah kehilangan tempat tinggal karena rumah milik mereka sudah rata dengan tanah,” jelasnya.
Post A Comment:
0 comments: